Sabtu, 14 April 2012

1, 2, 3, 4, ..., ..., DAN SETERUSNYA ....


1, 2, 3, 4, …, …, DAN SETERUSNYA….
Catatan apresiasi terhadap pameran NUMBERS IN THE SKY(11 april-2 mei 2012) , Agus ‘Baqul’ Purnomo
oleh dwi s. wibowo

Usai melewati pintu masuk ruang pamer Jogja Contemporary-Sangkring Art Space, dimana terpampang karya-karya Agus ‘Baqul’ Purnomo, saya kembali teringat masa taman kanak-kanak saya ketika waktu itu dua guru mengajar berhitung “1, 2, 3, 4, …, 9, 10”. Satu sampai dengan sepuluh. Dalam benak waktu itu, saya membayangkan bahwa di dunia ini hanya ada angka-angka tersebut, dan sepuluh sebagai puncak nominalnya. Namun demikian, di lain hari saya juga mulai mempertanyakan mengapa untuk rentang nilai pada pelajaran menyanyi atau menggambar waktu itu guru saya menyebut bahwa 100 adalah nilai tertinggi.

Minggu, 08 April 2012

BENTANG IMAJINASI DAN REKONSTRUKSI ALAM MIMPI


BENTANG IMAJINASI DAN REKONSTRUKSI ALAM MIMPI
Catatan atas beberapa karya Citra Sasmita
Oleh dwi s. wibowo

Di tahun 1939, seorang perempuan dari negeri yang (waktu itu) masih menganut paham sosialis pernah melukiskan sosok dirinya yang sakit dan terbaring di ranjang, dan di atasnya terbaring juga sesosok skeleton yang kakinya terbalut rangkaian dinamit. Lukisan itu, (bagi saya) adalah representasi dari dunia yang dibangun oleh perempuan tersebut dalam sebuah upaya rekonstruksi. Karena dunia yang tengah dibangunnya, bukanlah dunia yang secara fisik nyata dan dapat kita lihat sehari-hari, namun dunia yang dibangunnya tersebut adalah dunia yang secara realita kerap kita jumpai namun tak ada dalam kenyataan. Dimanakah dunia macam itu kerap kita jumpai?