1, 2, 3, 4, …, …, DAN SETERUSNYA….
Catatan apresiasi terhadap pameran
NUMBERS IN THE SKY(11 april-2 mei 2012) , Agus ‘Baqul’ Purnomo
oleh dwi s. wibowo
Usai
melewati pintu masuk ruang pamer Jogja Contemporary-Sangkring Art Space, dimana
terpampang karya-karya Agus ‘Baqul’ Purnomo, saya kembali teringat masa taman
kanak-kanak saya ketika waktu itu dua guru mengajar berhitung “1, 2, 3, 4, …,
9, 10”. Satu sampai dengan sepuluh. Dalam benak waktu itu, saya membayangkan
bahwa di dunia ini hanya ada angka-angka tersebut, dan sepuluh sebagai puncak
nominalnya. Namun demikian, di lain hari saya juga mulai mempertanyakan mengapa
untuk rentang nilai pada pelajaran menyanyi atau menggambar waktu itu guru saya
menyebut bahwa 100 adalah nilai tertinggi.