Kamis, 05 Desember 2013

MELAMPAUI MATA TELANJANG

Melampaui Mata Telanjang
Catatan apresiasi terhadap karya Pupuk Daru Purnomo dalam pameran Meta/Mata 
 
Pain is inevitable, suffering is optional (Haruki Murakami)



           

Bagi seorang perupa, mata adalah indera terpenting dari kelima indera lainnya. Karena melalui mata, seorang perupa mampu menangkap realita kemudian sekali lagi memvisualkannya ke dalam medium kanvas. Mengetahui ada penyakit yang menyerang matanya, tentu menjadi pukulan yang amat berat bagi seorang perupa, apalagi di tengah kematangan usia dan pengalamannya. Seperti sebuah pertaruhan, menang melawan penyakit yang berarti bisa kembali melanjutkan karir keseniannya, atau kalah dan karir kesenian cukup sampai disini. Tidak mudah berada dalam situasi semacam itu, tapi diam sama artinya dengan menyerah, maka lebih baik melawan dengan terus berkarya di tengah keterbatasan.

Jumat, 01 Februari 2013

GALANGKANGIN MENGGUGAT BALI


GALANGKANGIN MENGGUGAT BALI
Apalah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan
Apalah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan (Rendra, Sajak Sebatang Lisong)
okupasi, i made supena. 

            Bila anda membaca artikel tentang pulau dewata bali di sebuah koran, majalah, situs internet, atau brosur pariwisata dan belum pernah sekalipun menginjakkan kaki anda di bali, image apa yang mungkin muncul dalam benak anda? Barangkali bali adalah pulau yang asri, yang keseimbangan alamnya masih terjaga, dimana sawahnya yang berundak-undak dipenuhi petani dan masyarakatnya masih gigih memegang tradisi. Indah sekali, sepertihalnya lukisan-lukisan mooi indie yang sempat populer di kisaran tahun 1930-an. Tapi bila anda punya waktu luang, dan sedikit anggaran untuk liburan ke pulau bali, jangan terlalu kaget bila bayangan yang sempat muncul di benak anda mungkin tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Bali sudah jauh berubah. Meskipun di beberapa bagian masih diupayakan pelestarian ekologi.