Sabtu, 06 Juni 2015

Cita Rasa Kebebasan dalam Fashion



oleh Dwi S. Wibowo
"Janger" karya Ni Nyoman Sani
 —happines is the secret of all beauty,
 there is no beauty without happiness (Dior)—
Kecantikan adalah hal mendasar (esensi) yang dimiliki oleh setiap wanita, tanpa membedakan ras, warna kulit, ataupun status kekayaan seseorang. Sebagaimana diungkapkan oleh seorang desainer prancis, yaitu Christian Dior bahwasanya kecantikan dapat terpancar hanya dari sebuah kebahagiaan.
Hal senada juga terdapat dalam karya-karya dari seorang perupa perempuan Bali kelahiran Sanur, yaitu Nyoman Sani. Dalam pameran tunggal bertajuk “Beauty” yang digelar Lestary art space pada 6 Maret 2015 ini, perempuan yang tahun ini genap menyandang usia 40 tahun itu dalam salah satu karyanya yang bertajuk “Janger” menghadirkan lukisan dari lima perempuan yang berdiri sama tinggi, masing-masing mengenakan gaun dengan warna-warna cerah sekaligus ekspresi wajah yang ceria, seolah di antara mereka tidak ada beban yang membelenggu.
Berbeda dengan kebanyakan perupa perempuan lainnya yang kompak mengangkat isu feminisme atau ketidakadilan gender yang seringkali dialami kaum wanita dalam kebudayaan patriarki, Nyoman Sani justru memilih untuk berdiri di sisi yang berseberangan. Dalam pandangannya, perempuan tidak lagi mengalami diskriminasi sebagaimana banyak diperjuangkan kaum feminist, melainkan di era yang serba terbuka ini dengan segala bentuk kemajuan teknologi telah ada demokratisasi terhadap posisi perempuan, baik dalam keluarga maupun dalam pergaulan sosial. Mereka memiliki peluang yang sama dengan kaum laki-laki dalam menentukan pilihan hidupnya, seperti misalnya dalam memilih pekerjaan, atau bahkan memilih pasangan. 
 Salah satu hal yang mengindikasikan gagasan tersebut adalah ekspresi wajah dan gestur dari setiap model yang dilukis oleh Nyoman Sani yang selalu tampak ceria dengan mengenakan gaun-gaun yang modis. Sebagaimana kehidupan wanita di kota-kota besar, fashion adalah bentuk gaya hidup yang tidak mungkin dipisahkan dari keseharian mereka. Setiap momen yang mereka lalui senantiasa digunakan sebagai kesempatan untuk menunjukkan jati diri seluas-luasnya dengan terbiasa menampilkan profesi dan cita rasa tinggi yang mereka miliki sebagai sebuah kebanggaan.
Bagi mereka, fashion telah menjadi bahasa yang dapat mengungkapkan kebebasan berekspresi dalam pergaulan sosial. Penilaian-penilaian publik terhadap seorang perempuan juga seringkali dilakukan berdasarkan pada pilihan gaya ataupun mode yang ia kenakan. Pilihan gaya atau mode dianggap mewakili karakter kecantikan yang memancar dari dalam dirinya. Banyak perempuan yang akhirnya saling berlomba-lomba menjadi yang terbaik dengan mengenakan gaun-gaun yang paling sesuai dengan karakter dirinya.
Lukisan-lukisan karya Nyoman Sani adalah sebuah potret dari kehidupan para wanita urban di kota-kota besar yang bergelimang tawa, mode, dan kecantikan. Maka, melalui pameran yang dihelat  di Lestari art space dengan tajuk “Beauty” inilah kita turut merayakannya.

*) catatan ini merupakan preview dari pameran Ni Nyoman Sani yang bertajuk "Beauty" di Lestari ArtSpace (maret-april 2015), dipublikasikan saat pameran berlangsung dan versi bahasa inggrisnya yang diterjemahkan oleh Citra Sasmita dimuat di majalah BaliArts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar